5. Menulis Artikel


RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
Pertemuan Ke-5
Hari/Tanggal               : Selasa, 14 April 2020
Waktu                         : Pukul 19.00 s/d 21.00 WIB
Nara Sumber               : Dr.Jejen Musfah, M.A.
Materi                          : Menulis Artikel di Majalah Suara Guru PGRI
Peresume                     : Suhastari Yuliana, S.Pd.AUD

Pemateri malam ini adalah Pemimpin Redaksi majalah Suara Guru PB PGRI. Apabila Bapak/Ibu guru berniat mengirimkan naskah artikel bisa dikirim melalui email : majalah.suaraguru@gmail.com

Majalah Suara Guru sudah berdiri puluhan tahun yang lalu, memuat tulisan dengan cara online dan offline. Mencetak 5.000 eksemplar setiap terbit dan didistribusikan ke hamper 34 provinsi. Beragam rubrik yang dimuat antara lain, opini, resensi, sastra, destinasi dll.

Opini adalah gagasan penulis atas kebijakan atau fakta pendidikan yang terjadi, artinya opini tidak akan kehilangan topik. Kebijakan dan fakta pendidikan selalu hadir, tetapi tidak semua berhasil menangkap momentum untuk menanggapi.

Syarat mengirimkan artikel ke redaksi majalah guru :
·         Menyebutkan status dan foto
·         Tulisan berupa Opini. Resensi. Sastra. Destinasi. Dll
·          Diutamakan bidang pendidikan
·         Dan isu-isu yang hangat
·         Tidak mengandung syara
·         Opini maksimal 1.000 kata

Sampai saat ini, redaksi masih kekurangan naskah berkualitas, sehingga jika ada kiriman naskah dari guru cenderung diterima dengan editing dari redaktur.
Dalam mengirimkan tulisan di majalah Suara Guru tidak ada honor, dulu sempat ada honor. Kedepan jika keuangan memadai akan dibayar
Untuk artikel yang sudah dimuat baik secara online di website PGRI dan di majalah PGRI, tidak boleh dikirimkan ke media cetak lain. Adapun artikel yang sudah dimuat di Suara Guru online, dapat dimuat juga di majalah cetaknya.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses penerbitan naskah secara online hanya dalam hitungan jam, adapun majalah 2 bulan sekali.
Untuk mengetahui naskah sudah diterbitkan, kita bisa melihat lewat web majalah Suara Guru PGRI dan juga link yang dikirim oleh Tim.
Pada rubrik sastra bisa memuat puisi, cerpen dan karya sastra yang lain dengan tema diutamakn Pendidikan.
Dengan terbitnya majalah PGRI, memang suara guru di seluruh Indonesia belum terwakili karena terlalu luas, tetapi kebijakan nasional tetap tercover, sehingga penting untuk mengirimkan kegiatan kita agar diketahui masyarakat luas.
Untuk mengasilkan artikel yang bagus, kita bisa membaca opini-opini di surat kabar nasional, inti gagasannya orisinil dan bukan hasil plagiat.

Kiat-kiat agar kita mau dan mampu membuat artikel:
·         Tuliskan, jangan takut hasilnya buruk
·         Baca-baca opini di koran nasional atau detik.com
·         Penulis yang baik = pembaca yang baik

Untuk Penelitian Pendidikan tidak bisa dimuat di  Suara Guru, tetapi  bisa dimuat di Jurnal PGRI dan ada nilainya untuk penghitungan Angka Kredit Kenaikan Pangkat, sesuai level jurnalnya. Adapun opini masuk dalam pengabdian.
Untuk naskah yang dimuat Suara Guru, maka penulis akan mendapatkan kiriman majalah dan surat bukti bagi yang membutuhkan untuk penilaian angka kredit.

Demikian resume materi malam ini, semoga bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

28. Ketika Bukumu ditolak penerbit mayor

Gambar
RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9 Pertemuan Ke-28 Hari/Tanggal                : Jum’at, 15 Mei 2020 Waktu                           : Pukul 13.00 s/d 15.00 WIB Nara Sumber                : Wijaya Kusumah Materi                          : Ketika Bukumu Ditolak Penerbit Mayor Peresume                     : Suhastari Yuliana, S.Pd.AUD Selamat siang guru guru hebat Indonesia. Senang rasanya bisa mengikuti materi siang hari ini, yang disampaikan oleh Omjay founder Belajar Menulis PGRI. Pria tambun yang selalu memakai kopiah, selalu semangat menulis dan memotivasi kita untuk mengikuti jejaknya. Semoga selalu sehat dan diberi kemudahan dalam tugas sehingga banyak menebar manfaat untuk guru-guru di seluruh Indonesia. Pada siang hari ini, omjay akan berbagi pengalaman tentang kisah nyata omjay ditolak penerbit mayor. Sedih rasanya bila buku yang kita tulis ditolak oleh penerbit. Omjay sendiri pernah merasakannya. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak. Sakitnya tuh di si
Baca selengkapnya

Pulang Bu!

PULANG BU! Oleh : Suhastari Yuliana Setelah mandi pagi, Ningrum segera mengemasi barang-barangnya. Ia sudah bertekad hari ini tidak akan pulang ke rumah. Ia akan menginap di rumah lamanya di perumahan dekat tempat ia bekerja. Setelah dipikir dan ditimbang , akhirnya ia mengambil keputusan ini. “ Biar ini jadi pelajaran untuk Mas Tyo. Sebenarnya dia itu butuh aku apa tidak?”katanya. Ningrum dan keluarga kecilnya baru pindah beberapa hari di rumah baru. Rumah baru ini dekat dengan rumah mertua dan adik-adik iparnya. Tyo, suaminya anak pertama dari tiga bersaudara, laki-laki semua. Alhamdulillah bapak mertuanya masih sehat dan tinggal serumah dengan Amin, adik bungsu suaminya sudah menikah namun belum dikaruniai anak. Ibu mertuanya sudah meninggal dua puluh hari setelah Ningrum menikah dengan Tyo. Adik Tyo yang kedua juga tinggal bersebelahan, namanya Tono sudah memiliki seorang anak laki-laki umur sepuluh tahun. Ningrum seorang guru PNS, suaminya karyawan di SMK swasta. Seb
Baca selengkapnya

25. Berbagi Pengalaman Menjadi Pemenang Inobel

Gambar
RESUME BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9 Pertemuan Ke-25 Hari/Tanggal              : Selasa, 12 Mei 2020 Waktu                          : Pukul 13.00 s/d 15.00 WIB Nara Sumber             : Arif Darmadiansah Materi                          : Berbagi Pengalaman Menjadi Pemenang Inobel Peresume                   : Suhastari Yuliana, S.Pd.AUD Materi kali ini   disampaikan oleh Arif Darmadiansah,   seorang guru yang berasal dari Alor, NTT. Beliau   menjadi pemenang pertama Guru Dedikasi Nasional (2019) dan akan berbagi pengalaman mengenai Inovasi Pembelajaran di Ajang Nasional. Pertama kali beliau mengikuti inobel tahun 2016 , berawal dari sebuah ide atau gagasan sederhana, ingin membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu kualitas pembelajaran juga kurang optimal. Dan yang utama tiadak sarana prasarana yang mencukupi. Ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi,   kemudian dipikirkan kira-kira mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan k
Baca selengkapnya