Membacamu
MEMBACAMU
Oleh
; Suhastari Yuliana
Membacamu …
Mengeja satu per satu
hurufnya
Mencermati bentuk dan melafadzkan
menjadi kata
Untuk dapat memaknai
desah nafasmu
Dalam diam detak
jantungmu terdengar lirih
Membacamu …
Tanpa kata, hanya tatapan
dan sentuhan pasrah
Ada senyum dalam semangat
membuncah
Ada diam dalam mata yang
basah
Ada sesak menghimpit karena
luka tersayat
Membacamu …
Sekian lama telah
menguras energiku
Meski kueja setiap
saat, tak akan pernah tamat
Haruskah aku kalah, patah,
menyerah
Atau berhenti sejenak
sekedar untuk rehat
Membacamu …
Meski lelah merangkai
hurufnya menjadi kata
Akan selalu kueja hingga
rindu menyatukan
Kaligondang, 21/02/2020
Tulisan di atas merupakan puisi ke dua yang dikirim untuk antologi tahu bulat. Namun karena pandemi covid 19, sampai saat tulisan ini saya unggah di blog belum terealisasi untuk dicetak. Padahal target launching direncanakan pertengahan bulan Maret, karena mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak menghadiri keramaian, maka untuk launching kemungkinan dilaksanakan secara online.
Tulisan di atas merupakan puisi ke dua yang dikirim untuk antologi tahu bulat. Namun karena pandemi covid 19, sampai saat tulisan ini saya unggah di blog belum terealisasi untuk dicetak. Padahal target launching direncanakan pertengahan bulan Maret, karena mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak menghadiri keramaian, maka untuk launching kemungkinan dilaksanakan secara online.
Komentar
Posting Komentar