16. 3B dan belajar menulis setiap hari
RESUME
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
Pertemuan
Ke-16
Hari/Tanggal : Rabu, 29 April 2020
Waktu : Pukul 13.00 s/d 15.00
WIB
Nara
Sumber : Dr. Uswadin, M.Pd.
Materi : Belajar, Belajar,
Belajar dan Belajar Menulis Setiap Hari
Peresume : Suhastari Yuliana,
S.Pd.AUD
Sebelumnya mohon maaf ada kesalahan tanggal pada gambar yang tertera, seharusnya Rabu, 29 April 2020, maaf saya belum bisa mengeditnya jadi hanya saya informasikan saja.
Alhamdulillah,
siang ini saya masih diberi kesehatan sehingga bisa mengikuti kegiatan Belajar
Menulis Online dari PGRI yang digagas oleh Omjay. Materi hari ini akan
disampaikan oleh Dr. Uswadin, M.Pd, Beliau lahir di Brebes, 15 Maret 1968,
Pendidikan MP S3 UNJ, Guru di SMP
Labschool Jakarta dan Kebayoran. Pernah menjabat Kepala SMP Labschool Cibubur
2011 s.d. 2019 serta Pengembang Labschool UNJ. Menikah serta dikarunia 2 anak, tinggal
di Matraman Jakarta Timur. Email:
dinuswa15@gmail.com , Motto hidup Beliau ‘Bermanfaatlah untuk sesama’
Kiat
menulis dibilang mudah ya mudah, dibilang sulit ya sulit. Menulis memerlukan
satu ketrampilan dan kemampuan tersendiri, jika dilakukan terus menerus niscaya
kemampuan menulis akan semakin baik. Untuk bisa menulis dengan baik, kita harus
bisa mengalahkan diri sendiri yaitu mengatasi kemalasan, selanjutnya kita juga
harus mengatasi ketidak percayaan kita merasa tulisan tidak bagus, kurang
berbobot dan tidak memiliki makna. Berikutnya menyiapkan waktu untuk menulis,
serta manfaatkan ide yang ada, yang kadang muncul tidak sesuai waktu dan
tempat. Jika muncul ide langsung catat bisa di kertas atau apa saja menjadi
draft, baru dikembangkan menjadi tulisan saat kita menulis. Tanpa ide, tulisan
tidak akan memilki konten yang jelas.
Memulai
menulis adalah sesuatu yang baik, jangan menunggu sempurna, karena karya yang
baik adalah karya yang selesai, artinya sudah selesai ditulis dengan baik bukan
hanya dalam proses pemikiran tanpa action. Jangan ragu untuk menulis, tulislah
apa yang bisa kita lakukan.
Dalam
termologi agama kita diperintahkan untuk membaca, membaca, membaca. Mak kita
juga harus berani menulis, menulis, menulis.
Ini
adalah contoh ide yang beliau tulis di buku kecil sebelum hilang dan sebelum
menjadi tulisan lengkap.
Setelah
menjadi tulisan hasilnya seperti ini.
Mengambil
Hikmah dibalik Pandemi Covid-19
Adanya
sebuah keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena
Allah swt akan memberikan hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab
suci yang artinya : Tidak ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3:
191). Allah berkehendak atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di
langit, karena Dia adalah maha berkehendak (QS 85:16). Peristiwa terjadinya
Corona Virus di daerah Wuhan China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya
melebar hampir menyentuh seluruh negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik
yang dikenal dengan Pandemik Covid-19.
Wabah
virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula
terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas
sekolah dan perkantoran diubah menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan
dan industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan
hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada
menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah.
Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat
ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan
belajar di rumah (work from home and home
learning).
Kebijakan
social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya
karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka
mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran
virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang
lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk
menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa
Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit
ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa,
ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar.
Negara-negara maju dan terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput
dari virus ini. Bahkan menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31
GMT, Amerika menjadi episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan
jumlah positif mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679
orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/).
Kebijakan-kebijakan
strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak
terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi
dampak-dampak yang timbul dari akibat virus. Beberapa langkah tersebut antara
lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home
learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan
menggunakan masker, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang
terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun
temurun di Indonesia.
Hal-hal
di atas merupakan dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona
ini. Namun dibalik itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang
ditimbulkan oleh adanya virus corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta.
Beberapa dampak positif atau hikmah yang muncul antara lain:
-
Lahirnya kembali kesadaran akan pentingnya peran pendidikan di keluarga, bahwa
peran orangtua dalam mendidik anak, adalah kewajiban yang utama dan pertama.
-
Kedekatan dan keakraban keluarga semakin erat, dalam kondisi biasa, anak-anak
kurang mendapat perhatian orangtua karena kesibukan orangtua di luar rumah
untuk mencari penghasilan/ berusaha. Namun dengan work from home, orang tua
dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah dalam waktu yang cukup lama.
-
Kesadaran kebersihan masyarakat semakin membaik dengan lahirnya kesadaran
mencuci tangan dan menerapkan pola hidup bersih, bijak pada saat batuk dan
bersin serta adanya kerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan serta
penyemprotan disinfektan di lingkungan.
-
Adanya kesadaran dari masyarakat bahwa mendidik anak ternyata berat, banyak
orangtua selama home learning merasa kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar
di rumah. Mereka ingin segera kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke
sekolah dan belajar di sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa
belajar di sekolah lebih menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan,
guru dan lingkungan yang lebih luas.
-
Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi untuk pembelajaran, yang semula belum
terbiasa menggunakan berbagai aplikasi dan beberapa tools untuk e-learning atau
menggunakan gawai untuk pembelajaran maka sekarang hampir semua guru menjadi
akrab menggunakan perangkat tersebut, ada yang menggunakan aplikasi dari
google, ada zoom cloud meeting, web sekolah, whats app group, email dan
lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama
Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus menggunakan TIK dalam
pembelajaran.
-
Polusi udara di kota-kota besar dunia menurun dan udara lebih sehat dan bersih.
Beberapa negara di dunia dilaporkan bahwa kualitas udara dengan kebijakan work
from home yang membatasi aktivitas manusia. Menurut data Satelit Copernicus
Sentinel-5P baru-baru ini memetakan polusi udara di seluruh Eropa serta China
mengungkapkan adanya penurunan yang signifikan dalam konsentrasi nitrogen.
(liputan6.com)
-
Bumi semakin menjadi lebih baik karena getaran bumi semakin berkurang. Dikutip
detikINET dari CBS, periset yang memantau pergerakan bumi menyebut bahwa
disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi
dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya.
-
Menurunnya emisi gas rumah kaca dan perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana
dilansir dari Tehran Times, sejak awal 2020, banyak orang mengalami hal tak
terduga. Untuk pertama kalinya secara berturut-turut, emisi gas rumah kaca,
konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas udara, darat dan laut secara drastis
telah menurun. Keadaan tersebut membuat emisi gas rumah kaca pada Maret 2020
menjadi sama kondisinya dengan 1990-an, yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut
Darvish, menurunnya pergerakan manusia di alam dan lingkungan luar ruangan
secara signifikan mulai mengurangi jumlah polusi suara dan gempa bumi. (
https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
-
Satu hal yang baik dari adanya musibah corona adalah, munculnya solidaritas
sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat. Kesadaran berbagi kepada yang
membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan masyarakat. Ada pesan yang menarik
dari peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan namun hati dan perhatian selalu
dekat.
-
Kesadaran membantu para petugas kesehatan yang dilakukan oleh beberapa kalangan
masyarakat karena adanya kesadaran bahwa para petugas kesehatan adalah garda
penting dalam mengatasi dan menyembuhkan wabah covid-19. Bantuan berupa Alat
Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal harganya karena terbatasnya persediaan,
bantuan masker serta hand sanitizer sampai kepada bantuan berupa makanan dan
minuman serta buah-buahan untuk mendukung stamina para petugas kesehatan.
Kondisi ini baru terjadi saat adanya wabah virus corona ini, dan sebelumnya
masyarakat sangat jarang membantu petugas kesehatan dalam kondisi normal.
Demikianlah
beberapa hikmah yang dapat diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak
kejadian yang menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar
kegembiraan dan kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama
bagi kita semua sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan,
menggunakan masker jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at
home and keep health), serta peduli dengan masyarakat yang membutuhkan.
Memasuki
Ramadhan 1441 H marilah kita perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah
covid-19 ini dapat segera berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat
normal kembali dengan suasana yang lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia.
Pasti ada rencana Allah yang indah untuk kehidupan manusia yang akan datang.
Inna maal usri yusro, wa inna maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan
dan bersama kesulitan ada kemudahan.
Dari
tulisan yang telah dibuat maka bisa
dibagikan ke publik, bisa melalui blog atau melalui media sosial yang
lain seperti facebook, media cetak atau online.
Ada
kebanggaan tersendiri jika tulisan dapat dimuat apalagi di surat kabar yang
sudah populer atau berskala nasional. Tulisan yang di upload di blog
sendiri juga bisa menjadi media informasi kita. Contoh tulisan yang ditulis di blog pribadi dan bisa di
share juga ke medsos kita seperti facebook atau wag
Berikut
contoh tulisan Beliau
PESANTREN
BAITI JANNATI
Oleh:
Uswadin
Ada
yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu
duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke
rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun,
bukan pula karena libur tengah semester. Pesantren yang memulangkan santrinya
pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren yang
dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa.
Pesantren
Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid,
Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya
hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing. Pemulangan santri
ini dikarenakan adanya wabah virus corona covid-19) yang mewabah di seluruh
penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk
mencegah terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri
dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan
kegiatan belajar dari rumah atau home learning dengan model
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Aktifitas
pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian
yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi,
kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada,
aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca
kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin
dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika. Pondok
pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi
kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui
sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise,
radio, streaming youtube, facebook, atau
menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak
digunakan oleh orang-orang.
Pulangnya
santri dari pondok pesantren kemungkinan akan berlangsung seiring
dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak
berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya
Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul
adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.
Pesantren
Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini,
rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan
serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan
shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak
biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan
berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok,
maka suasananya akan lebih berbeda lagi. Kegiatan tadarus dan menghafal quran
serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di
sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa.
Ayah
yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di
pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di
Pesantren yang sama. Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila
dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan
bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah
dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini.
Semoga
Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan
situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena
kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak
selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa
atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita
memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa
diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat
berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.
Dengan
menulis kadang ide-ide baru muncul dan tidak hanya tulisan kita pun juga bisa
menulis syair lagu yang bisa menjadi sebuah lagu jika dinyanyikan.
Hasil
sebuah penelitian ilmiah bisa dijadikan buku tulisan populer, karena kalau
hasil penelitian data dan faktanya sudah bisa dikatakan valid, berbeda dengan yang
baru opini saja, tinggal pengemasan yang lebih mudah dibaca dan difahami.
Carannya
antara lain dapat dilakukan dengan
1.
Mengambil latar belakang dari penelitian, ditulis lagi di bagian pendahuluan
dengan bahasa yg simpel saja. Bisa dipecah menjadi 2 bab
2.
Menyampaikan penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tersebut.
Ini bisa dibagi menjadi 3 atau 4 bab.
3.
Rekomendasi apa dari penulisan tersebut dalam 1 bab.
4.
Penutup atau kesimpulan jadikan 1 bab.
5.
Tambahkan gambar atau foto atau data yang membuat tulisan menjadi lebih
menarik.
Agar
bisa menghasilkan tulisan yang panjang dan memesona, kita harus berani menulis,
menulis dan belajar menulis, jangan dipaksakan jika sedang tidak mood, karena
suasana batin sangat mempengaruhi dalam tulisan. Sebelum diupload
mimimal baca 3x dan nanti kita akan menemukan kekuranagnnya. Syukur kalau ada
kawan yang mau membaca sebelum diupload.
Untuk
mengirim tulisan ke media online bisa lihat di bagian redaksi dan tata
cara mengirim artikel di media tersebut. Media online sangat membutuhkan
tulisan utk konten-konten mereka.
Gaya
menulis orang tidak sama, pasti ada sisi-sisi lain yang dimiliki kita.
Jika
saat menulis nge blank, maka tanda kita perlu istirahat, otak dan
kemampuan kita juga punya keterbatasan jadi perlu rest atau rilek dulu.
kalau sudah fresh tinggal lanjut. Jangan memaksakan jika sedang nge
blank menulis, bisa stress sendiri. Jadikan menulis sebagai hiburan.
Untuk
konsisten menulis memang berat, beliau pun belum bisa setiap hari menulis,
karena jangan memaksakan kalau memang belum ada ide, karena menuliskan hal-hal
yang biasa ditulis terus bisa membuat pembaca bosan untuk membacanya.
Untuk
mengetahui ciri tulisan yang disukai banyak orang, caranya kita sering membaca
tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus. berlatih,
berlatih dan berlatih. Minta saran dari
orang lain juga bagus.
Rasa
tidak percaya diri dengan apa yang sudah ditulis pasti muncul, itu alamiah. Sama
pada saat orang baru belajar pidato, sudah bisa berdiri tenang di panggung saja
sudah bagus. Nah untuk menulis pun demikian perlu latihan dan latihan, kalau
sudah terbiasa maka ada kenikmatan sendiri menulis. Di situ akan muncul percaya
diri.
Menulis
fiksi memerlukan kretivitas dan imajinasi yang tinggi, Untuk membuat ending ada beberapa pendekatan,
1
.Pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir tulisan berikutnya,
2.
Pembaca sampai kesimpulan, ini berarti ending bisa dibuat happy
ending atau sad ending atau normal, 3. Apakah ada pesan moral yang
ingin disampaikan.. Tulisan belum sempurna kalau tidak ada penutupnya. Pada
contoh tulisannya Beliau ingin agar kita tetap optimis dan husnudzon kepada
Allah, inna maal usri yusro wa inna maal usri yusro.
Dalam
merangkai suatu kalimat, harus sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia, ada SPO
dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain. Hindari
membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1 halaman
ada minimal 2 s.d. 4 paragraf. sehingga pembaca tidak lelah.
Demikian resume materi hari ini, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar