25. Berbagi Pengalaman Menjadi Pemenang Inobel
RESUME
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 9
Pertemuan
Ke-25
Hari/Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020
Waktu : Pukul 13.00 s/d 15.00
WIB
Nara
Sumber : Arif Darmadiansah
Peresume : Suhastari Yuliana, S.Pd.AUD
Materi
kali ini disampaikan oleh Arif
Darmadiansah, seorang guru yang berasal
dari Alor, NTT. Beliau menjadi pemenang
pertama Guru Dedikasi Nasional (2019) dan akan berbagi pengalaman mengenai
Inovasi Pembelajaran di Ajang Nasional.
Pertama
kali beliau mengikuti inobel tahun 2016 , berawal dari sebuah ide atau gagasan
sederhana, ingin membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu
kualitas pembelajaran juga kurang optimal. Dan yang utama tiadak sarana
prasarana yang mencukupi. Ide inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau
potensi, kemudian dipikirkan kira-kira
mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan kondisi sekolahnya yang tidak
ada listrik dan sinyal telepon apalagi internet.
Kemudian
mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. bisa media, bahan ajar, atau
lainnya. Menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah dan bersiap. untuk mengikuti
kompetisi karya ilmiah dapat berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen
atau pengembangan (R&D). Ini untuk
jenjang dikmen karena setiap jenjang
berbeda kaidahnya.
Untuk dikmen bisa di akses portal kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id
dikdas kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id
Link
kesharlindung pendaftaran dan seleksinya terbuka untuk semua. Ada beberapa
syarat administrasi yang diminta misalkan surat peryataan aktif mengajar, surat
bukan kepala sekolah, dan lainnya.
Tahap
pertama seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila
lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari kemendikbud setelahnya
melakukan penelitian pelaksanaan disekolah dan mengirim kembali ke portal
sebagai laporan akhir penelitian dilakukan seleksi dan didapatkan peserta
finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya
ilmiahnya untuk jenjang sma ada 3 bidang sma, smk dan sekolah inklusi untuk
jenjang dikdas kalau tidak salah langsung mengirim laporan hasil penelitiannya.
bidangnya ada ipa, soshum dan lainnya. Mohon koreksinya bila salah, waktu tahun
2016 diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50. Waktu
itu belum ada inklusi tahun 2018 format dibedakan kembali. Ada kategori utama
bagi peserta yang pernah juara, madya yang pernah masuk finalis namun belum
juara dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti.
Tes
yang dilakukan saat babak final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan
laporan hasil penelitian. Tes tertulis berisi soal peadagogik pilihan ganda 100
soal. Sekarang mengenai inovasi yang dilakukan di sekolah-sekolah di ujung alor. Daerah 3T kalau orang bilang.
Terpencil, terluar, terdalam dan ter ter lainnya, berada di puncak perbukitan,
berbatasan langsung dengan negara tetangga timur leste yang dipisahkan oleh
selat. Kami ke Dili lebih dekat daripada ke Kupang bila naik kapal atau pesawat,
Minimnya
sarana prasarana membuat kegelisahan dan tantangan untuk berbuat lebih baik
tahun 2016 itu terinspirasi dari sebuah proyektor hologram 3d, beliau ingin
menjelaskan invertebrata tapi anak-anak tidak punya gambaran sama sekali. Biar
menarik dicoba membuatnya, pertama
terbuat dari mika tutup CD bekas, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat
hologramnya dan hp android sebagai penayang video atau gambarnya. Mika cd didapet dari teman guru, bekas atau bisa
disebut limbah namun setelah lolos masuk finalis, diganti menjadi akrilik. Beli di toko harganya
30rbu seukuran kertas A4 tampilannya lebih jelas, gambarnya juga detail tidak
kusam.
Beliau
menggunakan metode pengembangan atau RnD dalam penelitiannya setelah produk
jadi dinilaikan ke pengawas sekolah
hasilnya valid. Atau layak untuk digunakan dalam pembelajaran setelahnya ujicobakan ke anak dan mendiseminasikan ke
teman guru lain, hasil yang didapar minat dan hasil belajar anak meningkat.
Tahun 2018, sudah punya gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi lebih siap
dengan apa yang harus dilakukan. Media ini
dipasang Millea : Mikroskop lensa laser tenaga surya, dapat ide juga
saat mau pembelajaran struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk pengamatan
padahal biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat, salah satunya
mikroskop. Media ini juga sederhana hanya hp yang ditambahi lensa laser bekas
mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu sehingga
perbesarannya bertambah sudah cukup untuk dapat melihat struktur anatomi
tumbuhan.
Walaupun
belum maksimal namun ada hal baru yang anak dapat. Dari 2 ide itu, beliau beruntung
mendapatkan nomor juara. Katanya mungkin kasihan melihat guru kampung yang
jauh-jauh datang ke Ibukota untuk belajar. Dari awal niatnya hanya buat
belajar, bukan ikut berkompetisi. Tahun 2018 yang berencana untuk ikut ambil
bagian. Dan sisanya bonus saja. Dapat berkenalan dengan teman guru se-Indonesia
karena tidak menyangka saja, dirinya yang biasa di hutan bisa berada di
tengah-tengah mereka.
Namun Pak
Arif melihat anak-anak saat ini sangat tertarik dengan dunia digital. Siswanya
yang dikampung saja punya android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa
dimanfaatkan sebagai potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi
mereka.
Kendala
karya inovasi yang biasa muncul, ya hasilnya tidak sesuai dengan harapan . Atau
tidak layak ketika kita validasikan ke ahli. Inovasi yang dilakukan untuk
menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang yang kita tulis. Dalam
media yang dibuat tidak bisa menaungi
semua kemampuan.
Karya
inovasi dapat ditulis dalam format karya ilmiah apapun. Kalau pengembangan
berarti mengikuti penulisan penelitian Rnd. Kalau penerapan atau penggunaan
maka mengikuti penulisan penelitian PTK atau eksperimen. Bahkan apabila kita
mencoba sesuatu yang baru kemudian kita tulis saja secara deskripsi itu
termasuk dalam penulisan best practice.
Sebenarnya
dalam kehidupan sehari-hari bapak ibu sudah dan sering melakukan inovasi namun
tidak terdokumentasi atau tertulis dalam karya ilmiah
Penulisan
karya ilmiah seperti kita membuat skripsi saat kuliah . Ada latar belakangnya,
tujuan, manfaat, metode, data, hasil serta kesimpulan.
Kriteria
utama penilaian dewan juri terhadap
sebuah karya inobel, yang utama untuk produknya orisinal atau keterbaruan,
kebermanfaatan atau dampak, mudah ditiru atau digunakan.
Pengaruh
karya inovatif terhadap pembelajaran,hasilnya minat anak naik signifikan , ketika
membawa produknya saja mereka sudah tertarik apalagi mencoba untuk
menggunakannya. Ada hal baru yang mereka dapatkan. Hasil belajar naik tidak
signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang
dapat 30an meningkat menjadi 50an. Nah nilai tugas yang baik. Sebelumnya untuk
mengumpulkan tugas saja selalu terlambat sekarang ada perbaikan.
Dalam
proses belajar Pak Arif dominan menggunakan metode diskusi, pengamatan dan
penyampaian hasil. Biasanya dengan model Projek based learning atau Problem
based learning. Alasannya kedua model tersebut dapat menggali kemampuan siswa
secara sebenarnya. Tak hanya kognitif namun menyeluruh.
Untuk memotivasi
siswa yang lebih suka membantu orang tuanya dikebun karet dari pada kesekolah.yang
pernah kami lakukan adalah visit home. Bertemu keluarga dan anaknya menjelaskan
pentingnya sekolah. Minimal sampai SMA lah, kesadaran untuk belajar masih
rendah. Untuk siswa yang berkebutuhan khusus harus mendapatkan perhatian lebih
dibanding siswa lainnya. Sekarang masuk sekolah inklusi. mohon maaf Pak Arif
belum punya pengalaman.
Bapak
ibu demikian berbagi pengalaman dari Pak Arif, semoga bermanfaat. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar